Selasa, 09 Mei 2017

Nabi Daud AS - Kisah Pemuda Pemberani dari Raksasa yang Zalim

Allah menjadikan Thalut sebagai pemuda yang sangat tampan dan ilmu 

Hidayatullah.com – Setelah Nabi Musa Alaihissalam (As) wafat, kaum Bani Israil (Ya’qub) kembali tertindas oleh kaum Amaliqah. Kaum ini memiliki tubuh sangat besar, kuat, dan kejam. Mereka seperti raksasa. Mereka berdomisili di daerah dekat Baitul Maqdis. Para ulama berpendapat daerah itu adalah Palestina.
Kaum Amaliqah memiliki seorang pemimpin. Namanya Jalut (orang-orang kafir menyebutnya Golied). Tingginya, menurut banyak kisah, 1 mil. Ia berasal dari dinasti Bukhtanashar.

Kaum Bani Israil amat tertindas dengan hadirnya kaum Amaliqah. Sejumlah 400 pembesar Bani Israil ditahan oleh mereka. Rakyat Bani Israil ditarik upeti yang mencekik di negara mereka sendiri.
Tak ada seorang Nabi pun di kaum Bani Israil yang lahir saat itu. Nabi Yasa’ As –generasi Nabi setelah Musa As– telah lama wafat. Hingga akhirnya seorang wanita bernama Hubla melahirkan seorang bayi bernama Syamwil. Syamwil ini diutus Allah Subhanahu wa Ta’ala (Swt) sebagai seorang Nabi yang bertugas
melanjutkan risalah Nabi-nabi sebelumnya.

Jumat, 05 Mei 2017

Kisah Nabi SULAIMAN AS (Kuda-kuda yang berdiri di atas ketiga kakinya lagi cepat berlari)


Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

وَوَهَبْنَا لِدَاوُدَ سُلَيْمَانَ نِعْمَ الْعَبْدُ إِنَّهُ أَوَّابٌ {30} إِذْ عُرِضَ عَلَيْهِ بِالْعَشِىِّ الصَّافِنَاتِ الْجِيَادِ {31} فَقَالَ إِنِّي أَحْبَبْتُ حُبَّ الْخَيْرِ عَن ذِكْرِ رَبِّي حَتَّى تَوَارَتْ بِالْحِجَابِ {32} رُدُّوهَا عَلَىَّ فَطَفِقَ مَسْحًا بِالسُّوقِ وَاْلأَعْنَاقِ {33} وَلَقَدْ فَتَنَّا سُلَيْمَانَ وَأَلْقَيْنَا عَلَى كُرْسِيِّهِ جَسَدًا ثُمَّ أَنَابَ {34} قَالَ رَبِّ اغْفِرْ لِي وَهَبْ لِي مُلْكًا لاَّيَنبَغِي لأَحَدٍ مِّن بَعْدِي إِنَّكَ أَنتَ الْوَهَّابُ {35} فَسَخَّرْنَا لَهُ الرِّيحَ تَجْرِي بِأَمْرِهِ رُخَآءً حَيْثُ أَصَابَ {36} وَالشَّيَاطِينَ كُلَّ بَنَّآءٍ وَغَوَّاصٍ {37} وَءَاخَرِينَ مُقَرَّنِينَ فِي اْلأَصْفَادِ {38} هَذَا عَطَآؤُنَا فَامْنُنْ أَوْ أَمْسِكْ بِغَيْرِ حِسَابٍ {39} وَإِنَّ لَهُ عِندَنَا لَزُلْفَى وَحُسْنَ مَئَابٍ {40}
”Dan Kami karuniakan kepada Daud, Sulaiman, dia adalah sebaik-baik hamba.Sesungguhnya dia amat ta'at(kepada Rabbnya)(Ingatlah) ketika dipertunjukkan kepadanya pada waktu sore kuda kuda yang berdiri di atas tiga kaki (dan mengangkat kaki yang satunya) dan cepat berlari, maka ia berkata:"Sesungguhnya aku menyukai kesenangan terhadap barang yang baik (kuda) sehingga aku lalai mengingat Rabbku sampai kuda itu hilang dari pandangan."Bawalah kuda-kuda itu kembali kepadaku".Lalu ia mengusap-ngusap kaki dan lehernya". Dan sesungguhnya Kami telah menguji Sulaiman dan Kami jadikan (dia) tergeletak di atas kursinya sebagai tubuh(yang lemah karena sakit), kemudian ia bertaubat. Ia berkata:"Ya Rabbku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang juapun sesudahku, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha pemberi". Kemudian kami tundukkan kepadanya angin yang berhembus dengan baik menurut ke mana saja yang dikehendakinya, dan (Kami tundukkan pula kepadanya) syaitan-syaitan semuanya ahli bangunan dan penyelam, dan syaitan yang lain yang terikat dalam belenggu. Inilah anugerah kami; maka berikanlah (kepada orang lain) atau tahanlah(untuk dirimu sendiri) dengan tiada pertanggungan jawab. Dan sesungguhnya dia mempunyai kedudukan yang dekat pada sisi Kami dan tempat kembali yang baik.”(QS. Shaad: 30-40)